Minggu, 29 Januari 2017

Kehilangan misterius

Artikel ini adalah lanjutan dari Fantasi ON! Part 3
"Edward yang baru mengenal keberadaan dunia sihir lewat mimpinya akhirnya bisa kembali ke dunia nyata lewat portal ajaib yang dibuat Argus. Lalu benarkah apa yang dialaminya di dunia mimpi itu benar? Ataukah semua hanya sekedar bunga tidur?"

Hari itu Edward memulai aktivitasnya seperti biasa. Petualangannya bersama Onni dan Argus dalam dunia gaib dianggapnya sebagai mimpi semata. Ketika itu, ia sibuk memberi makan ayam-ayam piaraannya. "Satu.. Dua.. Tiga.. Empat.." Anak itu menghitung jumlah ayam-ayam yang berlarian di pekarangan, berebut makanan yang disebarkan Edward ke tanah.

"Hmm.. sepertinya ada yang aneh.." Edward menggumam. Dia mengingat-ingat kembali jumlah ayam piarannya seharusnya ada enam ekor. Kemana yang dua ekor lagi? Anak itu menoleh ke kanan dan ke kiri mencari petunjuk keberadaan ayam piaraannya.

"Ibuu.. Ayamnya hilang dua." Edward berteriak melapor.
"Oh ya?" Nyonya Alice yang tadinya sibuk di dapur pun berjalan menuju pekarangan.
"Lihat Bu, ayamnya cuma sisa empat ekor."
"Hmm.. Kau benar.. Kemana perginya ya dua ekor lagi?" Nyonya Alice pun nampak keheranan. "Ya sudahlah mungkin kabur, siapa tahu nanti sore kembali lagi." Wanita itu nampaknya tak terlalu peduli lalu masuk kembali ke dalam rumah.

"Ayah pulang.." Menjelang siang, terdengar suara Tuan Garret dari depan rumah. "Duduklah bu, ada yang ingin kubicarakan." Ayah Edward memanggil istrinya.
"Ada apa yah?"
"Tadi aku mendengar kabar bahwa Tuan Gio menghilang sejak semalam. Dan pagi ini beberapa warga mengeluh kehilangan ternak." Tuan Garret berbicara serius.

"Benarkah? Ayam kita juga hilang dua ekor ayah." Nyonya Alice pun menanggapinya dengan heran.
"Sepertinya ada sesuatu yang aneh sedang terjadi."
"Mungkinkah ada binatang buas yang masuk ke perkampungan?" Nyonya Alice mengerutkan dahinya tanda khawatir.
"Mungkin saja bu, tapi masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan. Kita harus lebih waspada sekarang."

Keesokan harinya saat hari masih gelap, warga sudah dihebohkan oleh tangisan seorang ibu.. "Ada monster!! Anakku.. Anakku.." Wanita tua itu menangis histeris meratapi kepergian anaknya. Rumahnya pun nampak berantakan. Para warga pun berhamburan datang menolong.

Setelah lebih tenang, ibu itu pun mulai bisa menceritakan gambaran makhluk mengerikan yang telah mengambil anaknya. "Dia seperti serigala namun sangat besar.. Sangat tinggi.. Sorot matanya sangat mengerikan.."
"Sepertinya kita harus melakukan perburuan besar-besaran." para warga pun menjadi geram.

Semua warga desa pun berkumpul untuk mencari sang monster. Mereka membawa berbagai peralatan berburu seperti kapak, tombak, panah maupun ketapel. Mereka menjelajah ke seluruh penjuru hutan untuk mencari jejak keberadaan sang monster. Namun hingga hari mulai gelap, perburuan itu tak kunjung membuahkan hasil.
"Hari sudah mulai gelap, sebaiknya kita lanjutkan perburuan besok pagi. Sangat berbahaya berburu di malam hari." Para warga pun sepakat untuk membubarkan diri.

Keesokan harinya, warga pun masih meneruskan perburuan di hutan. Hari itu kehilangan masih terjadi lagi. Seorang nenek yang tinggal bersama cucunya menjadi korban keganasan sang monster. Edward yang berteman dengan Lea, cucu yang kehilangan tersebut pun berusaha menghibur. Ia teringat kembali pada monster serigala yang muncul di mimpinya. Mungkinkah semua yang kulihat dalam mimpi itu benar? Edward berbicara dalam hatinya. Ia pun bergegas kembali ke rumah dan menemui Onni.

"Bawa aku kembali ke dunia gaibmu." Bocah itu berbicara cepat pada kucing piaraannya.
"Tidurlah.." Dan seketika Edward merasa kepalanya sangat berat lalu ia pun jatuh tertidur nyenyak..

Artikel selanjutnya dapat dibaca di Sang Monster




Tidak ada komentar:

Posting Komentar